Kamis, 22 Februari 2024

Fungsi Tensioner / Tonjokan Keteng Pada Motor


tensioner motor
TENSIONER

Dalam istilah perbengkelan sebutan untuk salah satu komponen motor yang satu ini sebenarnya bermacam-macam , mulai dari tensioner rantai keteng , tonjokan keteng , stut keteng dan ada juga yang menyebutnya stut kamprat .

Tensioner sendiri berfungsi sebagai alat untuk memberikan tegangan atau tekanan pada rantai keteng agar rantai yang menempel pada gear tersebut tetap presisi . Jika tegangan rantai keteng tersebut kendor atau longgar akan membuat putaran pada mesin menjadi tidak stabil dan terlebih lagi yang sering membuat risih yaitu munculnya bunyi berisik seperti " tek . . tek . . tekkk . . . " yang di hasilkan oleh mesin .

Tensioner motor juga di bagi menjadi 3 macam , yaitu tensioner manual , semi otomatis , dan otomatis (automatic adjuster) .

1. Tensioner Manual 

Dalam hal penyetelannya , yang harus di lakukan adalah melonggarkan dahulu mur pengunci , kemudian kencangkan baut ke arah dalam sampai suara berisik pada rantai keteng hilang . Setelah itu kencangkan kembali mur pengunci baut yang tadi di kendorkan .

2. Tensioner Semi Otomatis

Cara menyetel tensioner ini cukup melonggarkan baut penahan batang tensioner , setelah kendor baut tersebut dengan sendirinya akan masuk ke arah dalam karena adanya gaya pegas yang di hasilkan oleh per tensioner . Jika sudah selesai jangan lupa mengencangkan kembali baut tersebut .

3. Tensioner Otomatis

Untuk sekarang ini kebanyakan motor sudah menggunakan automatic adjuster atau tensioner otomatis (Seperti Satria FU dan Honda Sonic) . Keunggulan tensioner otomatis ini di bandingkan dengan tensioner lainnya adalah dalam hal penyetelannya . Tensioner ini tidak perlu di stel lagi dalam hal pemasangan , karena di dalam tensioner ini sudah terdapat chain guide atau karet serta per tensioner yang berfungsi untuk memberikan tegangan pada rantai keteng .

Akan tetapi Tensioner ini juga mempunyai kekurangan , jika per tensioner sudah mulai kendor atau lemah syahwat mau tidak mau harus di ganti dengan per yang baru . 

Demikian Penjelasan mengenai Fungsi Tensioner serta jenis-jenis tensioner yang dapat saya terangkan . Jika ada kekurangan dalam penyampaian silahkan di tanggapi di kolom komentar sebagai bahan referensi bersama .
Semoga Bermanfaat , Terima Kasih . . .



Artikel Lainnya :

Salah Kaprah Cara Membersihkan Busi
7 Macam Penyakit Satria FU
Bedanya Air Aki dan Accu Zuur
Penyebab Kopling Kurang Maksimal



0 komentar

Posting Komentar